Dulu waktu SMP
saya mempunyai 2 teman. Dia itu namanya Si M dan Si K. Pertama-tama dia itu
sifatnya baik,ramah ke semua teman saya yang lain. Dia itu sudah menjadi
sahabat saya sejak kelas 7 sampai kelas 9.
Pada hari itu
saya tidak masuk selama 2 hari, karena saya sakit saya tidak masuk hari senin
dan selasa. Saya hari Rabu masuk sekolah, selama saya tidak masuk sahabat dua
saya ini sikapnya sangat berubah ke saya. Saya langsung heran dan bertanya
“kenapa kalian bersikap gitu ke saya”, kemudian saya langsung duduk dan
berfikir kenapa sahabat saya sikapnya sangat berubah waktu saya habis tidak
masuk. Tidak lama lagi saya dibilangin sama teman saya yang lain “kenapa
sahabat kamu ini berubah 100%, karena sahabat kamu itu dipengaruhi oleh teman
sahabat yang tidak suka kamu”.
Saya langsung
mencari siapa yang telah mempengaruhi sahabat saya. Tidak lama lagi saya
bertemu sama si F, Dia ini yang telah mempengaruhi sahabat saya sampai mereka
berdua benci sama saya. Saya langsung tidak lama melabrak anak itu, ternyata
anak itu mempengaruhi sahabat saya supaya persahabatan aku sama mereka pecah.
Saya langsung menjelaskan ke mereka kalau dia itu ingin merusak persahabatan
kita yang terjalin lama.
Tetapi mereka
berdua tidak mau mendengarkan perjelasan saya, mereka langsung memutuskan untuk
tidak bersahabatan lagi. Saya sudah menjelaskan tapi mereka gak mau, yaudah
saya langsung bertanya ke teman saya lagi. Betul kan dugaan pikiran saya dengan
teman saya bahwa sahabat saya yang si M itu dari dulu enggak suka sama saya.
dia itu bersikap baik tetapi hati nya itu busu, dari dulu saya sudah
berprasangka buruk ke dia bahwa dia tidak baik untuk ku.
Saya memutuskan
untuk tidak bersahabatan lagi sama mereka lagi, mendingan saya tidak mempunyai
sahabat daripada didepan berbuat baik tetapi dibelakang saya berbuat jahat. Saya
sadar bahwa sahabat itu bisa mempunyai sifat yang selicik, kita itu harus
memilih teman atau sahabat yang benar-benar baik dan tidak suka membicarakan
kejelakan sahabatnya dibelakang. Dari cerita itu ada peribahasa “Ujung (Hujung) Lurus, Pangkal Berkait” yang artinya Peribahasa Hujung lurus,
pangkal berkait dapat anda gunakan dalam kehidupan sehari-hari, baik dalam
bentuk lisan maupun tulisan sebagai suatu perumpamaan yang mempunyai arti Orang
yang terlihat baik dari luar akan tetapi memiliki hati yang jahat. Sekian dari saya terima kasih
Tidak ada komentar:
Posting Komentar